MENCIPTAKAN LAYANA INDAH DI DAERAH SALAH SATU SESAR GEMPA TERAKTIF DI DUNIA
Waktu telah
menunjukkan pukul 05.20 wita, saatnya melakukan lari pagi disepanjang Jalan RE
Martadinata Palu. Saat itu ada perbedaan keramaian kendaraan motor atau mobil
yang lalu-lalang di sepanjang jalan tersebut. Pada tahun-tahun sebelumnya kendaraan
lebih ramai dibandingkan saat ini. Hal ini disebabkan karena lesunya ekonomi di
Kota Palu yang menyebabkan dua pabrik mebel rotan di Kelurahan Layana Indah gulung
tikar. Selain lesunya ekonomi apa yang menyebabkan kelurahan yang berarti air
kecil genangan yang tidak mengalir kemana-mana itu. Apakah kelesuhan tersebut disebabkan
karena daerah tersebut berada pada wilayah yang dilewati Sesar Palu Koro, yaitu
daerah yang memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi kedalaman dangkal
antara 0 hingga 60 kilometer yang merupakan cerminan pelepasan tegangan kerak
bumi yang dipicu oleh aktivitas patahan aktif. Atau disebabkan karena garis
khatulistiwa yang melintasi Kelurahan Layana
Indah yang menyebabkan daerah ini beriklim tropis, dengan curah hujan
berkisar antara 800
sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk curah hujan terendah di
Indonesia.
Pencarian
jawaban terhadap tutupnya dua industri mebel rotan di Kelurahan Layana Indah
terus berlanjut. Pencarian alasan dimulai dengan mengetahui mata pencaharian
masyarakat Layanan Indah. Hasilnya menunjukkan bahwa mata pencaharian utama
masyarakat Layana Indah adalah menjadi pengrajin industri mebel rotan yang
diekspor keluar negeri maupun yang dibuat menjadi kerajinan berupa kursi,
lemari, dan berbagai macam kerajinan lainnya, serta sebagian kecil menjadi
peternak sapi dan kambing. Industri mebel rotan di kelurahan tersebut, ternyata
menyuplai bahan baku Industri mebel rotan yang berkembang pesat di Cerebon,
Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Bahkan 80 persen dari total produksi rotan alam
Indonesia berasal dari daerah ini. Tercatat, ada 38 jenis rotan di Sulawesi
Tengah yang secara potensial dapat dimanfaatkan, meski saat ini baru sekitar
tujuh jenis yang telah dikomersilkan. Diantaranya rotan lambang (Calamus sp), rotan batang (Daemonorops inops Werb), rotan tohiti (Calamus simpisipus), rotan merah (Calamus panayuga Becc), rotan ronti (Calamus axilais), rotan susu (Calamus sp) dan rotan umbul (Calamus shympsipus). Berdasarkan data
Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi, produksi rotan Sulawesi Tengah yang berasal
dari delapan kabupaten atau kota mencapai 19.697,31 ton. Palu sendiri tercatat
sebagai pusat produksi rotan terbesar yaitu sekitar 8.428,378 ton.
Pertanyaan
baru justru muncul, kenapa Sulawesi Tengah dikenal sebagai sentra rotan alami,
tetapi faktanya industri rotan di Kelurahan Layana Indah justru sedang lesu. Akhirnya,
Ketua Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Palu, Efendi menjelaskan pemicunya
adalah Peraturan Menteri Perdagangan no. 35/2011 tentang pelarangan ekspor
rotan mentah dan setengah jadi. Sejak aturan ini keluar, industri rotan di Palu
gulung tikar, meski ada juga yang bertahan dalam kondisi sekarat. Dari tiga
pabrik yang ada, dua terpaksa tutup. Di tingkat petani pun, yang biasanya
mengambil rotan sekitar 70-80 kilogram per hari, kini rata-rata hanya 40 kg.
Padahal dulu biasa rotan dikirim ke Cirebon dan Surabaya. Menurut efendi,
pelarangan ekspor rotan mentah dan setengah jadi membuat gairah petani rotan
hilang. Akibatnya, pasokan untuk industri berkurang. Bahkan, kondisi yang tidak
menguntungkan ini makin buram dengan adanya kebijakan resi (stocking) gudang tahun 2012 yang awalnya
dianggap sebagai solusi sebelum rotan di kirim ke luar daerah.
Namun,
cahaya itu kembali muncul pada masyarakat Layana Indah. Setelah Kelurahan
Layana Indah dicanangkan oleh PT. Astra International Tbk sebagai Kampung
Berseri Astra. Pencanangan itu dilakukan pada acara pembukaan Kampung Berseri
Astra tahun 2017 di Layana Indah, Kamis (4/5/2017) pagi. Riza Deliansyah, Head
of Environment and Social Reponsibility PT Astra International Tbk mengatakan,
setidaknya ada empat pilar yang menjadi sentuhan PT Astra International Tbk di
Kampung Berseri Astra ini yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan dan UMKM.
“Keinginan kita, warga Layana Indah ini sehat, cerdas, lingkungannya asri serta
pendapatan ekonomi warga meningkat, ”katanya. Menurut dia, Layana adalah
Kampung Berseri Astra ke 53 di Indonesia dan merupakan satu-satunya di Sulawesi
Tengah. Dia berharap, dengan KampungBerseri Astra, warga tidak perlu lagi
repot-repot mencari donatur untuk pengembangan kampunnya, karena Astra sudah
masuk. “Tinggal dicari mana program utama dan prioritasnya. Selama lima tahun,
Kampung Berseri Astra ini akan kami dampingi sehingga menjadi kampung yang
mandiri, “tuturnya.
WALIKOTA
Palu Hidayat didampingi mantan Wamen Pendidikan Prof Fasli Jalal, Head ESR
Astra Riza Deliansyah dan Head Corp Comm PT Astra Yulian Warman dan Pemenang
Sayembara Astra, Agus Panca Saputra, memotong pita peresmian Rumah Baca
Khofifah Azzahra di Layana Indah, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/5/2017).
FOTO: ICHAL
Sementara
itu, Wali Kota Palu Hidayat mengapresiasi program PT Astra International Tbk
pencanangan Layana Indah sebagai salah satu Kampung Berseri Astra di Indonesia.
Dia berharap melalui program ini, masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi
untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif.
Berkaitan dengan program tersebut, sangat tepatlah dilaksanakan kgiatan program
Kampung Berseri Astra dengan pemilihan Kelurahan Layana Indah Sebagai
Pengembangan utama karena masuk dalam salah satu indikator pilar CSR yaitu
bidang kesehatan. Dimana kata dia, pada 26 April 2017 telah dicanangkan kampung
KB tingkat Kota Palu di Kelurahan Layana Indah. Untuk Jangka Panjang kata
Walikota, akan menjadi agrowisata di Kota Palu dengan rencana kegiatan yang
akan dilakukan tahun ini. Olehnya lanjut Hidayat, kerjasama yang baik tetapakan
dijalin dan dibangun sinergitas program antara Pemerintah Kota Palu bersama PT
Astra International Tbk di Palu. “Sehingga kebrehasilan yang diharapkan kedepan
dapat diwujudkan di Kota Teluk yang kita cintai ini” kata Wali Kota Hidayat.
Selain Wali Kota Hidayat, acara ini juga dihadiri mantan Wakil Menteri
Pendidikan Kabinet Susilo Bambnag Yudhoyono jilid II Prof Fasli Jalal, para
kepala cabang Astra Palu, Camat Mantikulore Abdul Arief, dan Head Corp
Communication PT Astra International Tbk Yulian Warman.
Komentar
Posting Komentar