MENCIPTAKAN LAYANA INDAH DI DAERAH SALAH SATU SESAR GEMPA TERAKTIF DI DUNIA
Layana Indah
merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi
Tengah. Berdasarkan wawancara pihak pemerintah Kelurahan Layana Indah kepada 3
tokoh masyarakat yang lahir di Layana Indah terkait arti nama, yaitu Bisanaja
(1933), Hi. Djaja (1955), dan Safruddin (1962). Hasil wawancara secara umum
menunjukkan bahwa arti nama Layana Indah adalah air kecil genangan yang tidak
mengalir kemana-mana. Layana Indah juga termasuk daerah yang berada pada
wilayah yang dilewati Sesar Palu Koro. Menurut Watkinson dan Hall (2011) bahwa
Sesar Palu Koro merupakan sesar mendatar yang disebabkan karena berdekatan
dengan jalur pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Eurasian, Indo-Australia,
dan Pasifik serta lempeng mikro Filipina. Daerah tersebut menurut Daryono
(2011) memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi kedalaman dangkal antara
0 hingga 60 kilometer yang merupakan cerminan pelepasan tegangan kerak bumi
yang dipicu oleh aktivitas patahan aktif. Garis khatulistiwa juga melintasi
Kelurahan Layana Indah yang menyebabkan
daerah ini beriklim tropis, dengan curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun
yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia.
Mata
pencaharian utama masyarakat Layana Indah adalah menjadi pengrajin industri
mebel rotan yang diekspor keluar negeri maupun yang dibuat menjadi kerajinan
berupa kursi, lemari, dan berbagai macam kerajinan lainnya, serta sebagian
kecil menjadi peternak sapi dan kambing. Industri mebel rotan yang berkembang
pesat di Cerebon, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya hampir sebagian besarnya,
terutama rotan berukuran besar dipasok dari Sulawesi Tengah. Bahkan 80 persen
dari total produksi rotan alam Indonesia berasal dari daerah ini. Tercatat, ada
38 jenis rotan di Sulawesi Tengah yang secara potensial dapat dimanfaatkan,
meski saat ini baru sekitar tujuh jenis yang telah dikomersilkan. Diantaranya
rotan lambang (Calamus sp), rotan
batang (Daemonorops inops Werb),
rotan tohiti (Calamus simpisipus),
rotan merah (Calamus panayuga Becc),
rotan ronti (Calamus axilais), rotan
susu (Calamus sp) dan rotan umbul (Calamus shympsipus). Berdasarkan data Dinas
Kehutanan Provinsi Sulawesi, produksi rotan Sulawesi Tengah yang berasal dari
delapan kabupaten atau kota mencapai 19.697,31 ton. Palu sendiri tercatat
sebagai pusat produksi rotan terbesar yaitu sekitar 8.428,378 ton.
Meski Sulawesi Tengah dikenal sebagai sentra rotan alami, namun faktanya industri rotan di Palu justru sedang lesu. Ketua Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Palu, Efendi menyebutkan pemicunya adalah Peraturan Menteri Perdagangan no. 35/2011 tentang pelarangan ekspor rotan mentah dan setengah jadi. Sejak aturan ini keluar, industri rotan di Palu gulung tikar, meski ada juga yang bertahan dalam kondisi sekarat. Dari tiga pabrik yang ada, dua terpaksa tutup. Di tingkat petani pun, yang biasanya mengambil rotan sekitar 70-80 kilogram per hari, kini rata-rata hanya 40 kg. Padahal dulu biasa rotan dikirim ke Cirebon dan Surabaya. Menurut efendi, pelarangan ekspor rotan mentah dan setengah jadi membuat gairah petani rotan hilang. Akibatnya, pasokan untuk industri berkurang. Bahkan, kondisi yang tidak menguntungkan ini makin buram dengan adanya kebijakan resi (stocking) gudang tahun 2012 yang awalnya dianggap sebagai solusi sebelum rotan di kirim ke luar daerah.
Namun,
cahaya itu kembali muncul pada masyarakat Layana Indah. Setelah Kelurahan
Layana Indah dicanangkan sebagai Kampung Berseri Astra. Pencanangan itu
dilakukan pada acara pembukaan Kampung Berseri Astra tahun 2017 di Layana
Indah, Kamis (4/5/2017) pagi. Riza Deliansyah, Head of Environment and Social
Reponsibility PT Astra International Tbk mengatakan, setidaknya ada empat pilar
yang menjadi sentuhan PT Astra International Tbk di Kampung Berseri Astra ini
yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan dan UMKM. “Keinginan kita, warga Layana
Indah ini sehat, cerdas, lingkungannya asri serta pendapatan ekonomi warga
meningkat, ”katanya. Menurut dia, layana adalah Kampung Berseri Astra ke 53 di
Indonesia dan merupakan satu-satunya di Sulawesi Tengah. Dia berharap, dengan
Kmapung Berseri Astra, warga tidak perlu lagi repot-repot mencari donatur untuk
pengembangan kampunnya, karena Astra sudah masuk. “Tinggal dicari mana program
utama dan prioritasnya. Selama lima tahun, Kampung Berseri Astra ini akan kami
dampingi sehingga menjadi kampung yang mandiri, “tuturnya.
WALIKOTA
Palu Hidayat didampingi mantan Wamen Pendidikan Prof Fasli Jalal, Head ESR
Astra Riza Deliansyah dan Head Corp Comm PT Astra Yulian Warman dan Pemenang
Sayembara Astra, Agus Panca Saputra, memotong pita peresmian Rumah Baca
Khofifah Azzahra di Layana Indah, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/5/2017).
FOTO: ICHAL
Sementara
itu, Wali Kota Palu Hidayat mengapresiasi program PT Astra International Tbk
pencanangan Layana Indah sebagai salah satu Kampung Berseri Astra di Indonesia.
Dia berharap melalui program ini, masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi
untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif.
Berkaitan dengan program tersebut, sangat tepatlah dilaksanakan kgiatan program
Kampung Berseri Astra dengan pemilihan Kelurahan Layana Indah Sebagai
Pengembangan utama karena masuk dalam salah satu indikator pilar CSR yaitu
bidang kesehatan. Dimana kata dia, pada 26 April 2017 telah dicanangkan kampung
KB tingkat Kota Palu di Kelurahan Layana Indah. Untuk Jangka Panjang kata
Walikota, akan menjadi agrowisata di Kota Palu dengan rencana kegiatan yang
akan dilakukan tahun ini. Olehnya lanjut Hidayat, kerjasama yang baik tetapakan
dijalin dan dibangun sinergitas program antara Pemerintah Kota Palu bersama PT
Astra International Tbk di Palu. “Sehingga kebrehasilan yang diharapkan kedepan
dapat diwujudkan di Kota Teluk yang kita cintai ini” kata Wali Kota Hidayat.
Selain Wali Kota Hidayat, acara ini juga dihadiri mantan Wakil Menteri
Pendidikan Kabinet Susilo Bambnag Yudhoyono jilid II Prof Fasli Jalal, para
kepala cabang Astra Palu, Camat Mantikulore Abdul Arief, dan Head Corp
Communication PT Astra International Tbk Yulian Warman.
Komentar
Posting Komentar